aku tidak pernah melihat secara jelas warna irisnya
yang kutahu pandangannya cukup membuatku menaruh perhatian padanya
ia bukan pangeran tampan dari buku dongeng
dia juga bukan pewaris tahta sebuah kerajaan
tapi dia kaya perkataan
kata-kata selingan yang sebenarnya patut diperhitungkan
mereka bilang ia tidak seperti apa yang terlihat
bagiku memang iya
karna ia jauh memiliki karakter yang lebih luas dari yang dibayangkan
ia mampu menjadi sesuatu yang tidak akan disangka
aku mampu menebak tentangnya, terkadang
namun ia masih tertatih memahami diriku, atau bahkan kadang menyerah
ah tidak apa-apa
mengingat ia masih mau mendengarkanku, itu membuatku berterima kasih
dia yang menyoreng hampir sepertiga topengku
dia yang membuat mataku mencari namanya
karna dia adalah dia
mungkin itu kenapa harus dia
yang menyeling di beberapa girus di otakku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar