yang salah itu bukan kamu.
juga bukan aku.
yang salah itu perasaan yang muncul.
itu juga bukan karna ada kamu
atau aku.
semua itu karna ada waktu
dan tempat
dan situasi
yang tentunya mendukung.
tapi ada yang janggal,
bukan rambutmu, atau tawamu
juga bukan derap langkahmu di sore tadi saat kau menemaniku pulang
yang janggal adalah perasaanmu
dan aku tau,
bukan karna kau memberitahuku,
namun aku tau saat mata itu tidak pernah beralih untukku
dan mungkin tidak akan pernah
tidak apa-apa kok,
aku ada di sana saat kau sedang lelah berlari
aku akan tetap di sana saat kau sedang terbang bersama angin
dan akan tetap di sana seperti lampu lalu lintas
walaupun mungkin kau tidak tau,
bahwa ada yang pecah di dalam sini
sebuah gelas dengan ukiran huruf depan namamu
yang sudah terisi penuh dan ternyata jatuh pecah,
tapi jangan dipikirkan,
aku akan memungutnya satu persatu, walaupun kemungkinan tanganku akan luka terkena bagian tajamnya sangat besar
dan saat matahari terbit esok,
aku akan tetap menyunggingkan senyumku untukmu,
hanya sekedar iseng,
dan aku akan tetap menyemangatimu untuk mengejar matahari itu,
dan hingga matahari terbenam esok,
aku akan tetap di sana dengan lilin yang semakin redup di tanganku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar