Jumat, 10 Juli 2015

do you ever think of me in 2 a.m?

dear you.
in late night, i still thinking of you.
it seems my brain keep shouting your name, over and over.
thinking, how we used to be.
thinking, are you thinking about me too?
thinking, what am i supposed to do with you.
you know, sometimes, i wanna stop doing everything but talking with you.
but it's impossible.
and you know, i ever thought about how happy to see your face in every morning.
how happy if you become the first face that i see every morning.
how you become my mood booster.
but it's just me thinking.
home.
is become my favorite place.
i can hear your voice clearly.
i can feel your warmth from far away.
home early.
it's become my habit.
can't wait to tell you i'm home, so i can have a chat with you.
but, again. these just my expectation.
sometimes. it's become my life drama.
when you pushed me away.
i just smile, and smile, over and over again.till i can't hold my tears anymore.
thinking that everything will be okay.
again, it's me, thinking of you.
every single time, you mentioned her.
i have nothing but jealousy.
i have nothing to say.
always make me speechless.
i'm hiding it. alone.
cry, because i can't do anything about it.
cry, because maybe you quietly tell me to give up.
am i not make you happy?
don't  you see me, here?
what am i to you?
am i suppose to leave?
am i suppose to disappear?
are you okay without knowing where i am?
it's getting harder to stay.
but i don't wanna say goodbye.
it's hard to pretend that i'll be okay without you.
pretend that you mean nothing to me.
pretend that tears never stream down my face.
those complicated things. make me thinking of you in 2 a.m
do you ever think of me in 2 a.m ?

Sabtu, 27 Juni 2015

apakah boleh?

mata itu, secara ajaib menghipnotis.
membuatku merasa akulah yang terpancar disana.
tapi aku bukan putri cantik dengan gaun mewah.
mana mungkin aku berada pada dua manik mata indah itu.
terpana.
seperti aku yang tidak bisa berkata apa-apa saat iris itu menatap tajam.
rasanya seperti seluruh pembuluh darah mengumpul di jantungku sehingga aku menjadi pening.
deskripsimu terlalu indah untuk dijabarkan.
karena aku enggan membagi indahmu pada yang lain.
egois memang.
tapi kedua manik mata itu, aku ingin sekali memilikinya.
ditambah pemilik hatinya.
boleh?

Jumat, 26 Juni 2015

don't you see it?

Apa kamu tidak lihat bagaimana ia memandangmu?
Bagaimana binar kedua matanya saat bertemu dengamu?
Apa kamu tidak memperhatikan seperti apa senyumnya saat didekatmu?
Tidakkah kamu sadar kalau itu senyum termanisnya?
Apa kamu tau mengapa ia menanyakan banyak hal soal perasaan kepadamu?
Sadarkah kamu ia sedang menimbang suatu keputusan?
Ia bisa merasa kamu tidak membutuhkannya lagi
Ia bisa merasa ia tidak berarti apa-apa buatmu
Ia bisa merasa ia tidak ada pun, kamu akan baik-baik saja
Jadi, hati-hati lah menjawab.
Apa kamu tidak menyesal kalau dia benar-benar menghilang dari duniamu?
Tidak bersisa sedikitpun, bahkan untuk aroma tubuhnya.
Apa memang seperti itu adanya?
Sebenarnya, bagaimana kalau benar-benar terjadi, kamu akan bagaimana?
Perasaannya, tidak sedangkal yang kamu kira.
Dan bagaimana ia banyak menyimpan pikirannya sendiri tanpa kamu atau orang lain tau, tidak gampang.
Karena, satu dua pikiran itu adalah pikiran untuk menyerah dan meninggalkanmu.
Taukah kamu sekeras apa ia menangis jika pikiran itu mengambil alih?
Dan taukah kamu akan seperti apa jika kamu terlihat mendukung pikiran itu?
Ia akan merasa, sendiri.
Dan ia akan pergi.
Hilang.
Seperti yang kamu inginkan.
Larang, jika kamu memang ingin.
Bukan persoalan kamu bukan siapa-siapa, tapi buat dia, kamulah yang menentukan kepergiannya dari hidupmu.
Tahan kalau memang kamu tidak yakin apakah kamu akan baik-baik saja tanpa dia.
Ia lebih senang untuk bertahan bersama kamu, daripada bertahan tanpa dukungan kamu.
Ia diam, menyimpan semuanya.
Kamu, tanyakanlah ke dia.

Senin, 09 Maret 2015

i keep it for my self

ternyata, menjadi seorang yang terbuka memang tidak cocok untukku.
setiap aku membuka diriku, ada sesuatu yang diambil oleh orang lain.
ia bawa dan bisa ia hancurkan.
mungkin aku harus kembali seperti dulu.
hanya anak biasa yang lebih banyak diam, memendam apa yang kurasakan sendiri.
biar bantal yang menjadi teman saat air mata mengalir.
dan biar dinding yang menjadi pendengar saat hati tersayat.
karena aku lelah kehilangan.
aku lelah ditinggalkan.
aku lelah diabaikan.
aku lelah merasa terus-terusan bersalah.
biar saja aku memendam semua kepedihanku sendiri, biar saja orang hanya melihat aku yang baik-baik saja.
mungkin, sendiri memang kata yang cocok untukku.
karena di mana ada aku, disitu ada luka yang kuberikan.
mungkin lebih baik aku tidak banyak berbicara, tidak banyak berucap dan banyak mendengarkan saja.
semoga nanti suatu saat, ada yang bisa menerima keterbukaanku tanpa harus membuatku merasa bersalah telah terbuka padanya.
semoga itu kamu.

Rabu, 25 Februari 2015

tentang kamu

well, sudah lama aku ngga menyentuh blog ini
malam ini aku putuskan untuk menulis kembali
tulisan ini ditujukan untuk kamu, semoga kamu baca.

untuk kamu, yang namanya yang namanya selalu aku tunggu muncul di gadgetku tiap pagi dan malam.
kamu tau, saat aku lihat namamu, aku bisa langsung tersenyum.
bahkan kalau kamu cuma bilang : selamat pagi liv.
tapi ada saat-saat dimana aku ingin kembali dibalik selimut dan berharap ketika bangun, namamu sudah ada disana.
saat-saat dimana morning greetings-ku tidak lagi kamu hiraukan.

untuk kamu, yang selalu aku rindukan suaranya.
suaramu menenangkan. aku pernah bilang itukan ?
it's true. aku ngga bohong.
kamu mau ajak aku ngobrol seharianpun aku betah.
tapi ada saat-saat dimana suaramu membuatku sangat ingin hadir disana saat itu juga.
saat-saat dimana kamu hanya menjawab sepatah dua patah kata.

untuk kamu, yang menggenggam tanganku erat.
tanganmu hangat, dan gandengan sama kamu adalah hal menyenangkan yang pernah kulakukan.
kalau bisa kugandeng terus, aku ingin menggandengnya terus.
menggenggam erat sampai kamu tau kalau aku ngga pernah rela melepasnya.
memonopolinya sendiri sampai kamu tau kalau aku ngga bisa merelakan tangan itu digenggam wanita lain (selain keluargamu tentunya).

untuk kamu, yang selalu peduli padaku.
waktu kamu khawatir, aku merasa bersalah membuatmu khawatir.
aku melakukan apapun supaya kamu tau, aku sebenarnya ngga mau bikin kamu khawatir.
karena dengar kamu khawatir bikin aku pingin berdiri dihadapanmu dan bilang,"aku baik-baik aja selama ada kamu."

untuk kamu, yang kuhabiskan waktuku.
kalau aku punya 24 jam penuh untuk kamu, aku akan sediakan.
tapi terkadang, ada hal lain yang bikin aku harus beranjak sebentar dari kamu.
dan aku merindukan saat-saat kamu nyariin aku.
kamu bilang : kamu dimana? aku nyariin.
dan saat itu aku tau, aku ngga rugi buat spend time sama kamu.

untuk kamu, yang bilang kepadaku bahwa aku ngga sendirian menghadapi semuanya.
aku tau aku ngga sendirian, ada kamu.
orang yang masih mau bertahan menghadapi kelakuanku.
semoga nanti-nanti kamu tetap akan mengatakan "kamu ngga sendirian" sambil menggenggam tanganku.

untuk kamu, ngga ada habisnya aku menuliskan semua yang aku rasakan tentang kamu.
maafkan aku kalau kamu sering mendengar aku menangis.
tapi aku menangis bukan karena kehadiranmu, tapi karena keabsenanmu.
ada kata bijak yang bilang : semakin sering kamu menangis karena orang itu, makan semakin berarti orang itu buat kamu.
tapi kalau kamu ngga suka mendengar aku menangis, aku akan menguranginya.
aku tau kamu suka mendengar tawaku.

untuk kamu, yang bilang aku tidak peka.
kamu tau, aku sadar kok.
aku tidak perlu bilang bukan ?
dari sikap kamu, dari cara menatapmu, aku tau kok.
tapi, kalau lisan itu tidak terucap, terkadang aku ngga yakin dengan indera kepekaanku sendiri.

untuk kamu, yang akan menemaniku.
aku harap kata menemani itu tidak terhenti dengan hanya hitungan tahun.
aku betah berlama-lama dengan kamu.
sepertinya, bersama-sama bertambah usia bukan ide yang buruk, bukan?

untuk kamu, yang aku rindukan.
aku rindu saat kamu memanggilku dengan panggilan khusus.
membuatku merasa spesial.
tapi kamu memanggilku 'liv' saja, aku juga senang.
aku rindu saat kamu membangunkanku pagi-pagi.
aku rindu kita ngobrol panjang lebar sampai kita berdua ngantuk dan berhenti karena hari sudah berganti.
aku rindu semua tentang kamu.

aku tidak tau apa yang terjadi besok-besok.
tapi, hari demi hari aku merasakan perasaan ini sudah tidak bisa aku pendam atau aku sangkal.
aku tidak tau apakah akhirnya aku sama kamu atau tidak.
tapi, semoga doa-doa itu dikabulkan oleh Allah.
yang aku tau sekarang, aku punya perasaan ini.
aku sayang kamu.

Minggu, 08 Juni 2014

phone

baru saja bercanda gurau sama kamu
entah kenapa aku bisa betah ngobrol sama kamu
paket yang biasa aku daftar,rasanya kurang
kamu perhatian sama aku
aku perhatian sama kamu
kita mungkin sahabat
tapi kita punya simbiosis mutualisme tersendiri
biar saja ini mengalir
mungkin kamu ingin serius
tapi aku masih mau main-main dengan segala hal
banyak yang masih mau aku pikirkan
mungkin nanti saat aku sudah bisa membahagiakan orang tuaku,aku mulai memikirkan soal hal serius

Senin, 26 Mei 2014

Aku suka kamu seperti..

Aku suka kamu seperti aku suka sambel kacang
Tidak tau bagaimana alasannya
Walaupun sambal kacang bisa bikin aku jerawatan dan menderita
Tapi tetap,aku suka kamu seperti sambel kacang
Aku suka kamu seperti aku suka kripik singkong
Walaupun makannya butuh usaha mengunyah yang banyak
Tapi tetap,aku suka kamu seperti kripik singkong
Aku suka kamu seperti aku suka teh kemasan
Walaupun ngga baik buat ginjalku
Tapi tetap,aku suka kamu seperti teh dalam kemasan
Aku suka kamu seperti aku suka makanan pedas
Walaupun bikin sakit perut
Tapi tetap,aku suka kamu seperti makanan pedas
Aku suka kamu seperti kamu adalah bagian dari apa yang aku lakukan sehari-hari
Aku suka kamu seperti kamu adalah makanan kesukaanku
Aku suka kamu sesederhana itu
Apakah kamu suka aku?
Apakah serumit itu menjelaskannya?