Kamis, 13 Desember 2012

understanding

aku berada di dalam labirin
labirin pikiranmu
ada sejuta jalan dalam makna yang tidka pasti
ada sejuta kesalahan dibalik dinding arah
aku tidak tau,
jalan mana yang benar,
jalan mana yang salah,
dan kau bahkan enggan menuntunku
labirin ini menguras seluruh pikiranku
it's fine
ada seribu jalan utuk keluar
ada sejuta makna untuk dipecahkan
selama aku masih punya semangat, aku akan berjuang
bukan siapa-siapa kalau aku hanya pasrah dan menyerah
lantas, bagaimana aku pulang ?
bagaimana aku bisa keluar dari labirin ini?
aku akan menunggu petunjuk darimu,
aku akan mengerti jika kau punya seribu jalan yang akan kau tunjukkan padaku
aku masih punya pikiran positif ini

Senin, 10 Desember 2012

untukmu


untukmu
aku kehabisan kata-kata untuk mengucap kata kasih padamu,
karna sungguh, sosokmu terlalu merasuk pada setiap membran pada kulitku
darimu aku belajar bahwa bahagia itu sederhana,
sesederhana saat kamu menganggapku bagian terpentig dalam hidupmu
mengangkatku menjadi fajar pagi yang membangunkanmu
melantunkan banyak lagu indah penyanjung jiwa,
dan itu kamu,
yang membawa kebahagiaan dalam setiap perhatianmu
dalam setiap kata-kata mu
mencintaimu adalah hal sederhana
sesederhana saat aku mencarimu di setiap kesempatan
seperti obrolan tengah malam yang tak terarah
kamu, adalah agen bahagiaku
kamu adalah pengganggu hatiku
mengganggu dengan cara romantis,
mengganggu dengan cara menyenangkan,
dan apakah aku bagimu, wahai pemilik hatiku ?
untukmu
aku masih tertatih memahami
setiap bulir kata yang tak kumengerti
dan aku terkadang tak paham
setiap ekspresi tergurat dalam setiap percakapan
bukan aku yang engkau dapati terlihat baik-baik saja
ini hanyalah aku yang belajar mencintaimu
dari jauh, dari tempatku berdiri
melalui jari dan suaraku kusampaikan pesan hatiku padamu
berharap tidak salah alamat,
berharap tersampaikan,
berharap mendapat ekspresi yang kulihat saat engkau tersenyum
untukmu
yang tak bisa kugenggam tangannya,
yang hanya mampu kuraih dengan ucap,
terimakasih atas sedikit hati yang kau berikan untukku,
aku akan tetap disini, memperhatikanmu :)

Sabtu, 13 Oktober 2012

greatest birthday ever !


these are pieces of my greatest birthday...
even they make me 'galau' a day before..but, i always love them..


my beautiful birthday cake :) 


thank you so much guys :*


thank you for the surprise 


thank you for always be there :)


thank you for the beautiful present :D

pulih

aku bukan seorang pecandu narkoba
aku juga bukan seorang pasien
hanya saja, aku adalah pasien patah hati
yang masih mengumpat terhadap kenyataan
yang masih berkutat dengan permainan perasaan
aku adalah agen senior segala pesakitan
dan tersangkanya adalah dia
dengan wajah polos dan senyum manisnya
dia mampu membunuhku dengan sebuah kata
ya, aku harus pulih dengan segera
agar laporan kehidupanku ini akan tetap berlanjut dengan nama baru
dengan tersangka baru
yang pastinya bukan kamu,
dan saat aku pulih nanti,
kumau tidak ada namamu
anesia dengan wajahmu
dan dengan polos aku akan mengatakan,
"siapa kamu ?"
dan di saat aku pulih
aku ingin tidak ada obat dalam rawat jalanku
tidak ada lagi observasi atau maca percobaan
dan aku yakin aku akan pulih
seperti matahari yang muncul setelah hujan
aku akan pulih

Kamis, 21 Juni 2012

mungkin itu kenapa harus dia

aku tidak pernah melihat secara jelas warna irisnya
yang kutahu pandangannya cukup membuatku menaruh perhatian padanya
ia bukan pangeran tampan dari buku dongeng
dia juga bukan pewaris tahta sebuah kerajaan
tapi dia kaya perkataan
kata-kata selingan yang sebenarnya patut diperhitungkan
mereka bilang ia tidak seperti apa yang terlihat
bagiku memang iya
karna ia jauh memiliki karakter yang lebih luas dari yang dibayangkan
ia mampu menjadi sesuatu yang tidak akan disangka
aku mampu menebak tentangnya, terkadang
namun ia masih tertatih memahami diriku, atau bahkan kadang menyerah
ah tidak apa-apa
mengingat ia masih mau mendengarkanku, itu membuatku berterima kasih
dia yang menyoreng hampir sepertiga topengku
dia yang membuat mataku mencari namanya
karna dia adalah dia
mungkin itu kenapa harus dia
yang menyeling di beberapa girus di otakku

bahkan

matahari tak pernah menuntut kenapa ia harus terbit di sebelah timur
meskipun hal itu biasa
namun baginya, terbit di timur itu suatu hal yang spesial
hujan tak pernah mengumpat kenapa ia harus bersanding dengan mendung
hal itu bukan apa-apa
namun tanpa mendung, ia tampak tak menyenangkan
tidak ada hal yang sia-sia
namun jika begitu,
mengapa ada perasaan kecewa ?
seperti kekecewaan ilalang yang kehadirannya tidak diinginkan bagi sebagian orang
seperti kekecewaan angin pada lautan yang tidak pernah mendengarkannya
tidak penting
namun ada kalanya rasa itu muncul
hanya saja,
tersenyumlah
maka kau akan mengerti
bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini

Senin, 18 Juni 2012

untukmu

untukmu,
yang belum tau bagaimana aku memahamimu dari berbagai sudut pandang
yang belum mengerti di setiap kata yang kusampaikan selalu ada makna yang tersirat
yang belum memahami karakteristik kehidupanku dan jalan apa yang kutempuh
yang selalu bisa membuatku menampilkan segala rupa wajahku
untukmu,
di sana yang masih melewati peliknya senja
di sana yang teriris melihat indahnya hujan
di sana yang menatap pada embun yang mulai jatuh di ujung bingkai jendela
di sisi berbeda di saat aku menampakkan diri
untukmu,
dari pusat otakku kusampaikan pesan singkat melalui semua tautan saraf
dan hanya dirimu yang mampu membuatku merangkai bingkai kata rapuh ini
mengertilah,
ini untukmu yang belum melihatku secara penuh
you don't know all about me, yet.

Minggu, 10 Juni 2012

since i found you

I think of you in everything that i do
To be with you what ever it takes i'll do
Cause you my love, you all my heart desires
You've lighten up my life forever i'm alive
Since i found you my world seems so brand new
You've show me the love i never knew
Your presence is what my whole life through
Since i found you my life begin so new
Now who needs a dream when there is you
For all of my dreams came true
Since i found you
Your love shines bright
Through all the corners of my heart
Maybe you are my dearest heart
I give you all i have my heart, my soul, my life
My destiny is you
Forever true... i'm so in love with you
Since i found you my world seems so brand new
You've show me the love i never knew
Your presence is what my whole life through
Since i found you my life begin so new
Now who needs a dream when there is you
For all of my dreams came true
Since i found you
My heart forever true...
In love with you..

song by : Christian Bautista

Kamis, 24 Mei 2012

karena itu, mereka

iris mereka sungguh tak sama dengan milikku
cara mereka memandang dunia juga tidak akan sama dengan caraku
namun mereka membaginya
membagi segala sudut pandang kepadaku
dari mereka aku punya banyak mata
aku memiliki iris yang berbeda
dan di saat senyuman itu berubah menjadi duka
memang benar aku bukan orang yang tepat untuk didatangi
namun bagi mereka tidak
bagi mereka, pendengaranku cukup baik untuk setiap bulir air mata mereka
dan bagiku, cercaan mereka lebih dari cukup untuk menghapus kesedihanku
mereka yang menerimaku dengan segala kenaifanku
mereka yang punya pikiran berbeda di setiap tindakanku
mereka yang tidak punya jam malam
dan selalu terlalu pagi untuk tersadar lagi
mereka yang tau bahwa aku tidak sebaik kelihatannya
dan hanya mereka yang menerima aku apa adanya
mereka, sahabatku...


(dedicated specially to : GG)

happy birthday !

these pictures are dedicated to my friend...hayati rizki putri
happy birthday girl


ini yang ultah belom mandi lho..hahahaha


penyerahan kado dari g-one untuk g-three


penyerahan kado dari g-two untuk g-three



we are GG !!


happy birthday g-three !!


once again,
happy birthday for my beloved friend, uty :)
hope the best for you ^^

Rabu, 23 Mei 2012

i'm still learning


untuk dirimu yang belum mengerti arti kata-kataku
kau tau ?
aku bukanlah artis bintang film yang pandai bersilat lidah
tapi karna kau meminta, aku akan belajar
namun aku harap kau mau mengerti dan menunggu
kau tau ?
aku bukan penyanyi dengan suara merdu yang mampu merangkai kata
namun karna kau meminta, aku akan belajar
dan sekali lagi aku harap kau mau mengerti dan menunggu
aku tidak bisa seperti mereka,
yang mudah mengucap kata sayang
yang mudah mengungkap rasa cinta
aku punya cara sendiri dengan bentuk yang unik
hanya saja sepertinya kau tidak memahami itu
aku hanya ingin kau tau bahwa ada ketulusan dalam setiap tindakanku
dan ada usaha di setiap kata-kataku
yang kuminta hanya kau mampu mengerti
tapi sepertinya pesan itu tak tersampaikan dengan jelas pada otakmu
biarkan pasir menyisakan bulir air laut di pesisirnya
dan biarkan embun membiaskan bulir airnya
karna mereka punya cara masing-masing
and perhaps, i have my own way too..

Sabtu, 12 Mei 2012

padahal aku baru saja mulai

tertulis kepada kamu yang mulai muncul pada tiap pagiku dan menghilang sejenak untuk akhir malamku,
well, sebenarnya tulisan ini ngga penting sih
ngga berisi kritik atau saran yang bisa membangun
ini cuma tulisan anak labil yang baru aja patah hati dan dalam patah hati itu patah hati lagi
jadi, rasanya ya double attack gitu deh..
hei, kau tau tidak ?
aku mulai terbiasa dengan segala sapaanmu untukku
padahal itu sapaan biasa saja sih, tapi bagiku itu menjadi lebih asik
aku mulai nyaman, untuk sharing bercerita banyak
padahal aku tau, bahwa tidka akan selamanya seperti ini
karna "dunia"-mu berbeda terlalu jauh dengan milikku
dan itu memang terbukti,
lihat kan,
kau seperti menghilang di balik batu dasar samudra
apakah ada yang salah ?
aku memang acuh sih dengan kehidupan relationship,
namun tahukah, aku baru saja mulai
aku baru saja mulai untuk belajar menyukai peringaimu
kata seorang temanku, cobalah untuk mencintainya
dan aku kini semakin mengumpat karena telah mencobanya
dan gagal total
kalau ada remedialnya, mungkin aku tidak akan ikut
kau tidak akan tau bagaimana rasanya
ini seperti, kau tidak lulus ujian yang menentukan masa depanmu
dan ternyata gagal,
jatuh dan sakit
bodoh sekali ya aku,
seharusnya aku bahkan tidak usah memulai
seharusnya aku tidak usah mencoba

tertanda untukmu yang tidak peka terhadap gerak-gerikku

Kamis, 10 Mei 2012

happy birthday my dad!!!

today is my father's birthday
so sad that i can't be there to tell him directly
but from here, i'll always pray the best for him..


to my dad :
happy birthday dad!
i'm sorry that i'm not there right now
even that, i hope that you always get healthy
i'm here to catch my dream so later, i can make you proud of me
i'm sorry that i made a lot of mistakes
but i always love you
i miss you so much
hope you always have patient to face how childish i am
i always love you dad
and will always
once again,
happy birthday ^^
your lovely daughter

Rabu, 09 Mei 2012

tentang ayah


                
                Maryam masih duduk menunggu ayahnya menjemput. di depannya banyak orang sudah berseliweran mengejar kereta api yang bunyi peluitnya sudah terdengar. Ia menekuri keramik di bawahnya, sambil berpikir.
                ‘ ah..aku kembali lagi ke desa. Bagaimana ibu dan bapak serta Rina ya ? aku kangen.’
                Ia membuka tasnya dan mengecek apakah ia sudah yakin membawa oleh-oleh untuk ibu, ayah dan Rina (adiknya). Ia lihat kembali jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Biasanya, dulu, jam segini ayah baru saja pulang dari kerja. Maklum, ayah hanya seorang guru, dan gajinya tidak besar, terlebih lagi ini desa. Tapi, entahlah sekarang, ayah sudah semakin tua. Umurnya sudah lebih dari setengah abad. Hari semakin sore, namun sosok sang ayah belum juga terlihat. Maryam jadi semakin khawatir, apa ayah lupa ia datang hari ini. Ah tidak mungkin. Cepat ia tepis pikiran itu. Maryam kembali melihat jam tangannya, jam setengah enam sore. Ia semakin cemas, stasiun juga makin sepi. Angin lalu menghembuskan bau minyak wangi yang ia kenal. Bau minyak wangi tua yang dijual oleh pedagang asongan di pasar Senin. Ia menoleh pada arah minyak wangi itu datang. Dari kejauhan, ia lihat sosok itu kembali. Penuh dengan keringat yang membasahi wajahnya yang sudah mulai berkerut disana-sini. Ia berusaha memperlihatkan wajah senangnya dan menyembunyikan wajah lelahnya. Maryam seketika berdiri dan berlari menghampiri ayahnya. Dipeluknya tubuh lelaki yang kini lebih pendek darinya. Maryam menangis sangking rindunya ia pada sang ayah. Ayahnya sebenarnya senang, namun tetap bersikap tenang. Ia elus kerudung Maryam dengan lembut. Ia bisikan sesuatu pada anak tercintanya itu.
                “ wes..ndok. ojo nangis. Mulih yuk..”
                Maryam melepas pelukannya, mengusap air matanya dan tersenyum, tak ingin ayahnya khawatir. Ia lalu membopong tas ranselnya menuju sepeda motor ayah. Sepeda motor itu masih sama, butut dan tua. Maryam jadi ingin membelikan ayahnya sepeda motor baru jika nanti ia punya uang yang cukup. Perjalanan menuju rumah amat jauh. Sempat ia mampir sejenak untuk salat maghrib di langgar yang ia lewati. Saat sampai rumah, bau ikan goreng sudah tercium dari depan pintu rumah. Rumahnya masih rumah biasa, gubuk malah. Ibu di dalam sedang memasak, sedang Rina, belajar di kamarnya. Maryam lalu memberinya buku-buku pelajaran yang telah ia beli di kota. Maryam juga memberikan ibu sebuah alat solat baru. Sedang ayah tercintanya, ia belikan baju koko, sajadah, dan sarung. Ia juga membelikan jam tangan untuk sang ayah. Maryam mendapatkan uang yang cukup untuk itu semua hasil tabungannya selama ini. Semua berterima kasih pada Maryam. Setelah itu, ia berkumpul bersama keluarga untuk makan malam. Sudah lama ia rindukan waktu-waktu seperti ini.
                Maryam masuk ke kamarnya dan mengenang semua memori yang ada. Saat ia tak sengaja membuat dinding bolong dengan arit (semacam sabit) milik ayahnya. Saat itu, ayahnya tak marah, justru menunjukkan wajah khawatir mendapati sang anak sedang memegang benda tajam miliknya. Ayah tak bisa memperbaiki dinding dari anyaman bambu itu lantaran tak punya uang. Hingga sekarang pun lobang itu masih ada.
                Boneka pemberian ayahnya saat ia meraih rangking satupun masih utuh di atas ranjang tua dari kapuk tersebut. Ia juga jadi teringat saat ia dan ibu menangis sambil berpelukan di kamarnya lantaran ia harus melanjutkan sekolah ke kota, dan saat ia berpamitan dengan ayahnya di depan rumah, ayahnya tak menangis, malah tersenyum. Namun Maryam menangkap bulir air mata sang ayah saat ia naik ke mobil menuju kota. Dalam surat ayahnya bilang bahwa tak mau membuat ia sedih, ayahnya ingin Maryam untuk mengejar cita-citanya. Lama ia melamun, namun suara ibu menyadarkannya. Maryam segera salat isya dan tidur.
                Udara pagi di desa memang selalu segar. Pagi-pagi sekali ayah sudah tidak ada di rumah. Beliau kini bekerja sebagai buruh tani semenjak pensiun. Maryam ingin pergi ke kali. Biasanya ibu pergi ke kali untuk mencuci baju. Dulu, saat ia masih kecil, ibu selalu menggendong dirinya karena jarak yang jauh. Namun kini, karena kondisi ibu yang tidak memungkinkan, akhirnya, ia memutuskan untuk pergi sendiri. Ibunya hanya minta ia untuk hati-hati dan pulang saat makan siang tiba. Maryam akhirnya pergi mengandalkan seluruh ingatannya.
                Kali masih saja penuh. Dengan ibu-ibu yang mencuci baju, sedang anak-anaknya bermain air. Maryam ingin sekali ikut bermain, namun ia sadar, itu sudah bukan masanya. Jembatan dari bambu tua masih ada untuk menyebrang aliran kali yang lebih kecil. Ia ingat sekali, ia suka bermain air dari sela-sela pegangan tangan jembatan. Mengayun-ayunkan kaki, berimajinasi ia sedang berkecipuk dengan perahu yang berjalan. Ia melihat kearah jam tangannya. Sudah jam sebelas siang. Ia memutuskan untuk pulang dan membantu ibu menyiapkan makan siang. Ia ingin membuat menu spesial untuk ayahnya. Dengan riang, ia pulang dengan bertelanjang kaki.
                Sampai di rumah, ibu sedang menanak nasi di dapur. Sedang ayah belum juga pulang. Maryam membantu memotong gedong singkong (daun singkong). Ia lalu merebusnya, ia juga membuatkan ikan goreng pedas-manis  kesukaan ayahnya. Ibunya menyiapkan makan di ruangan depan dibantu Rina yang baru saja pulang sekolah. Tak lama, ayah pulang dan mereka pun berkumpul bersama. Maryam tau, ia akan merindukan suasana ini. Apalagi besok ia harus kembali ke kota, karena lusa, ia harus masuk kuliah.
                Malamnya, Maryam tak ingin tidur cepat. Ia tak mau cepat-cepat mengakhiri rasa rindunya pada desanya. Entah kapan lagi ia bisa ke sini. Apalagi aktivitas kuliahnya yang padat dan ia juga ingin cepat selesai karena ingin kembali ke desa dan membenahi semuanya. Dengan belaian manja ibu, Maryam akhirnya tertidur pulas di ranjangnya.
                Angin pagi menghembuskan kesejukannya. Maryam bernapas sedalam-dalamnya, menghirup udara segar ini sebelum ia kembali menghirup udara polusi di kota. Ayah sudah bersiap dengan motornya di depan rumah. Maryam berpamitan dengan ibu. Ia harus mengejar kereta siang ini. Ia harus pergi cukup pagi karena jarak rumahnya dengan stasiun yang terlampau jauh.
                Maryam menitikkan air mata tatkala ayahnya bermaksud pamit karena harus bekerja. Kenapa ayahnya masih harus bekerja padahal ia tau sudah cukup berat beban hidupnya. Ia peluk tubuh tua ayahnya, tak ingin melupakan harumnya minyak wangi tua kebanggaan ayahnya. Bunyi kereta sudah terdengar sayup-sayup dari kejauhan, Maryam segera naik dan meninggalkan ayahnya yang masih ada di luar. Sekali lagi ia menangis, dan ayahnya hanya tersenyum. Sama seperti pertama kali Maryam meninggalkan desa. Entah kapan ia bisa kembali lagi. Apakah nanti saat ia kembali, masih bisa ia lihat senyum itu ? Apakah masih akan ada seseorang yang akan tersenyum untuknya saat ia kembali ke kota, agar ia tidak sedih ? Sekali lagi, betapa ia ingin ayahnya tau bahwa Maryam sangat mencintai beliau. Kereta berangkat dan menyisakan asap-asap pengantar senyum sang Ayah serta bulir air mata Maryam.

dan saat matahari tiba esok

yang salah itu bukan kamu.
juga bukan aku.
yang salah itu perasaan yang muncul.
itu juga bukan karna ada kamu
atau aku.
semua itu karna ada waktu
dan tempat
dan situasi
yang tentunya mendukung.
tapi ada yang janggal,
bukan rambutmu, atau tawamu
juga bukan derap langkahmu di sore tadi saat kau menemaniku pulang
yang janggal adalah perasaanmu
dan aku tau,
bukan karna kau memberitahuku,
namun aku tau saat mata itu tidak pernah beralih untukku
dan mungkin tidak akan pernah
tidak apa-apa kok,
aku ada di sana saat kau sedang lelah berlari
aku akan tetap di sana saat kau sedang terbang bersama angin
dan akan tetap di sana seperti lampu lalu lintas
walaupun mungkin kau tidak tau,
bahwa ada yang pecah di dalam sini
sebuah gelas dengan ukiran huruf depan namamu
yang sudah terisi penuh dan ternyata jatuh pecah,
tapi jangan dipikirkan,
aku akan memungutnya satu persatu, walaupun kemungkinan tanganku akan luka terkena bagian tajamnya sangat besar
dan saat matahari terbit esok,
aku akan tetap menyunggingkan senyumku untukmu,
hanya sekedar iseng,
dan aku akan tetap menyemangatimu untuk mengejar matahari itu,
dan hingga matahari terbenam esok,
aku akan tetap di sana dengan lilin yang semakin redup di tanganku

Minggu, 08 April 2012

apakah kau menyadarinya ?


apakah kau menyadari ?
aku memandangmu lebih dalam di sejuknya malam
menyadari bahwa tak hanya bintang yang ada di atas sana
apakah kau menyadari ?
semua hal yang terjadi punya alasan
entah itu satu atau dua
tidak serta merta hujan turun di dinginnya malam
tidak begitu saja daun gugur di kelamnya sore
semua ada alasannya,
dan jika kau tau apa itu,
bisakah kau menjelaskan padaku ?
apakah kau menyadari ?
iris coklatmu selalu berbicara pada pupil mungil yang kumiliki
tidak hanya kata-kata, namun isyarat
atau mungkin penangkap cahaya ini telah salah mengira ?
tidak mengerti mana benar dan mana ilusi
kau telah menjadi badai di tengah musimku
dan kau telah menjadi air terjun di bendunganku
hanya saja,
apakah kau menyadarinya ?

Senin, 19 Maret 2012

waiting

I start to write a love letter, when I first met you there
But I still keep it on my secret place
I'm not the only one who adores you anyway
But someday you will know that I am here


I'm just waiting for a moment to tell you
I'm just waiting, and I'll make you all mine
I'm just waiting, waiting, waiting..


I don't care what people say about who you are and what you do
And all I see is that perfect lies in you
I believe that the time will come and we will be together
Oh I am so in love with you, and I'm falling, I'm falling for you


by : Endah n Rhesa

Kamis, 15 Maret 2012

untuk kamu

untuk kamu
yang menorehkan tinta pada hatiku
untuk kamu yang pundaknya selalu ingin kutegarkan
untuk kamu yang memerintah separuh otakku untuk tidak melepas pandangan dari memperhatikanmu
untuk kamu yang tidak pernah tau ada kupu-kupu kecil yang selalu memperhatikanmu dari balik jendela
untuk kamu yang kuharapkan akan memberitahuku apapun yang terjadi padamu disetiap tarikan nafasmu
dan untuk kamu yang kuinginkan ada dihadapanku di warung sempit pinggir jalan setiap malam
kata-kata ini muncul mengalir dari petikkan jariku
yang mungkin telah berkali-kali ingin menyampaikannya padamu
hanya saja keberanianku tidak lebih dari sebuah sel di tubuh
dan melihat keadaanku
membuatku mengurungkan niat untuk menunjukkannya padamu
meskipun aku ingin
meskipun kata-kata itu telah terngiang di ujung lidah
hanya saja,
menjadi kaku karna tak bisa untuk diucapkan
untuk kamu
yang hatinya seputih salju
yang parasnya sesejuk hujan di pagi hari
untuk kamu yang belum bisa kurengkuh
bahkan untuk sejengkal
namun angin akan tetap kukejar
dan awan akan tetap kutangkap
maukah kau suatu saat nanti mengangguk ?
untuk sekali saja menjawab pertanyaanku
yang selama ini telah kusimpan dengan baik
maukah ?

Rabu, 14 Maret 2012

what for ?

aku tau
menangis itu sikap kekanak-kanakan
namun aku memang anak-anak
aku tidak pernah mau disebut dewasa
untuk apa ?
agar aku bisa menyelesaikan masalah
lantas aku bisa lebih tegar.
kalau aku tidak mau ?
aku tau aku muak
aku bahkan akan berpikir untuk enyah saja
namun aku yakin
Allah membalas pada waktunya
hanya saja
disaat berdiri sendiri itu memang sungguh rapuh
sama seperti ranting yang sudah tidak memiliki batang untuk ia bersandar
sungguh mudah untuk patah
dan kalau patah ?
aku tidak akan yakin akan tumbuh seperti sedia kala
karna apa yang telah terjadi tidak bisa diulang
terima kasih kepada angin yang menemaniku
untuk apa aku mencari wujud kalau toh tidak peduli juga
lebih baik aku dipojok ruangan menyendiri bersama tembok
dan untuk apa aku meminta umpan balik kalau toh tidak akan berimbas juga
lebih baik aku diam seribu kata
karna aku egois
aku hanyalah aku yang memikirkan aku
dan aku tidak peduli pada bunga disekitarku
untuk apa aku peduli ?
toh aku tidak mereka sapa disaat dahanku telah kekeringan
jadi untuk apa aku menangis ?
untuk hujan ?
untuk angin ?
untuk dia ?
tidak
aku menangis untuk diriku dan nasibku
hanya untukku

Selasa, 13 Maret 2012

kesalahan fatal

tanpa sadar aku telah melakukan kesalahan fatal
sungguh fatal
aku sungguh tidak pernah mau Allah akan membalas yang satu ini dengan hal yang sama nantinya
aku bodoh
dan terlalu bodoh untuk mengerti
aku telah menyusahkannya
namun aku tidak pernah bertanya bagaimana kondisinya
yang ternyata kadang itu membunuh dia
aku memang belum cukup mengerti tentang hal-hal berbau relationship
dan akhirnya aku sadar kenapa Allah belum menjawab semua kicauanku setiap harinya
karna Allah tau aku belum siap untuk hal-hal seperti itu
dan mungkin tidak akan pernah siap
setimpal setelah melihat jalanku yang semakin tertutup
sungguh aku minta maaf pada dirimu yang telah kusakiti
dengan sikap polos tidak tau diriku
maafkan aku yang secara tidak sengaja membuatmu meneteskan air mata
yang seharusnya tidak pernah terjadi
aku yang tidak pernah mengerti
aku yang sembarangan
dan aku yang tidak pernah bertanya kondisimu
sungguh maafkan aku..:'(



this day is a special day

HAPPY BIRTHDAY FOR MY LOVELY SISTER!!!




Hari ini hari yang cukup spesial
kenapa ?
because today is my sister's birthday
even i can't be there untuk mengucapkan secara langsung
tapi, aku cukup mengirim doa dari sini
dan kurang lebih sudah 6 tahun aku tidak bisa mengucapkan secara langsung kepadanya
agak menyedihkan memang :')
tapi bagaimanapun aku tetap sayang padanya
dan tetap saja ada kado..hehe


dan tebak hari ini tanggal berapa ?
13,
angka dimana beberapa orang meyakini akan membawa kesialan
tapi bagiku tidak
13 is my lucky number
karna my sister lahir pada tanggal ini
jadi aku tidak akan pernah percaya bahwa 13 adalah angka yang membawa kesialan.


to my sister
happy birthday to you
i'm sorry i can't be there to say to you
but deep in my heart i always pray the best for you
please become a nice person
and always listen to dad and mom
don't forget to always pray to Allah
i always love you..
from your sister..
:') (miss you..)


Jumat, 09 Maret 2012

dan ini (kusebut) persimpangan


aku berada di persimpangan
bukan yang mana yang harus kupilih
namun tentang yang mana yang harus kutempuh
tidak
bukan karna aku merasa semua sudah terlalu sempurna untuk pilihan
tapi semua begitu kosong sehingga aku harus memberi titik berat pada salah satunya
kau tau ?
terkadang kau datang, dan nanti kau pergi
dan di saat itu kamu ada dan mengisi
membuatku tidak pernah mengerti arti dari kemunafikkan hatiku sendiri
aku akan menyerah
untuk semuanya (mungkin)
karna
menunggumu dalam sepersekian waktu dalam hidupku, membuatku lelah
dan mengharap dirimu dalam setiap detik di hidupku, membuatku berpikir tidak mungkin
ini adalah persimpangan
yang tiba-tiba datang hanya karna satu titik
cinta

Kamis, 01 Maret 2012

surat untuk sang pangeran penunggang kuda putih


surat ini aku tuliskan untukmu
iya, untuk kamu
yang duduk di ujung sana yang sedang konsentrasi dengan candaan lucu di tengah-tengah pelajaran
kamu yang juga berhasil memecah konsentrasiku untuk fokus pada setiap penjelasan di slide dosen
ada apa denganmu ?
kamu punya apa sehingga mampu membuat seluruh hormon adrenalinku terdistribusi secara spontan,
padahal hanya senyuman
padahal hanya pembicaraan konyol yang tidak penting
aku jadi labil, selabil proton yang kehilangan elektronnya
dan elektron itu, kamu
iya kamu,
yang sekarang sedang tersenyum pada segelintir orang di depan pintu kelas
kau tau tidak kalau sedari tadi aku memperhatikanmu ?
aku rasa tidak.
kau juga tau tidak kalau aku memendam rasa terhadapmu ?
kalau yang itu, aku harap tidak.
kalaupun kamu tau, aku harap kamu memberikan umpan balik yang positif
karna aku tidak seperti hormon-hormon yang terbiasa untuk menerima umpan balik negatif
hey, kau tau tidak ?
aku ingin sekali bertanya banyak hal kepadamu
tapi itu tidak pernah aku lakukan, kenapa ?
karna untuk bertemu denganmu saja aku sudah kegirangan hingga aku lupa semua hapalan pertanyaanku
atau, karna aku terlalu takut mendengar jawabanmu ya ?
entahlah,
sebenarnya aku tidak berharap kamu sadar bahwa tulisan ngga penting ini kutujukan padamu
tapi kalaupun kamu tidak sengaja - sedang kurang kerjaan dan pengaruh begadang - membacanya,
aku harap kamu tidak marah padaku,
toh kamu juga belum bisa yakin kok kalau ini memang untukmu,
yang seperti angsa yang indah,
sedang aku, hanyalah seekor itik buruk rupa
mana pantas kan kalau aku berjalan beriringan denganmu.
well, untuk kamu yang kini sudah berjalan untuk segera pulang,
satu hal untukmu,
maukan kau memberi umpan balik positif kepadaku ?
terimakasih untuk jawabannya.

dari : rakyat jelata biasa yang tengah menatap sendu rintik hujan

Rabu, 29 Februari 2012

tentang 29 februari

hari ini tanggal 29 februari
hari yang hanya muncul pada 4 tahun sekali
memang nggak ada yang spesial dengan hari ini
ini bukan hari dimana aku berulang tahun
jadi, seharusnya hari ini hari biasa seperti kemarin kan ?
tapi bagiku, hari ini hari spesial
di mana aku berharap akan sesuatu
tapi aku tau itu nggak mungkin sama sekali
yah..santai aja sih
biarkan itu mengalir seperti air hujan di atas genteng
entah pada 29 februari beikutnya apakah akan ada perubahan ?
tentang segala sesuatu
yang pasti aku sudah tidak berada di semester kedua di perkuliahanku
hahaha
well, pada intinya
aku menganggap tanggal ini adalah tanggal yang spesial
setiap yang langka itu spesial kan ?

dan aku ingin kamu tau

kita hanya bercengkrama dalam angin yang tidak sengaja berhembus
tidak terlihat memang
namun, bagiku itu sudah cukup
cukup di saat aku tidak menyadarinya
sekarang, aku ingin angin itu tak hanya sekedar numpang lewat
aku ingin menangkapnya dalam toples relung hatiku
apakah kau tau ?
aku bukan secara tidak sengaja untuk hadir
bukan untuk secara tidak sengaja memperhatikan
namun aku secara sengaja untuk menyunggingkan pahitnya senyumku untukmu
aku secara sengaja menorehkan harapanku pada buku harianmu
apakah kau menyadari ?
bahwa aku saat ingin kau tau
aku sangat ingin kau memberi umpan balik positif terhadap segala perasaanku
hanya saja
aku punya garis aman
dan aku belum berani untuk melanggarnya
hanya saja, aku benar-benar ingin kamu tau

Senin, 27 Februari 2012

if you're not the one (daniel bedingfield)

If you’re not the one then why does my soul feel glad today?
If you’re not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call
If you are not mine would I have the strength to stand at all

I'll never know what the future brings 
But I know you're here with me now
We’ll make it through 
And I hope you are the one I share my life with

I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?

If I don’t need you then why am I crying on my bed?
If I don’t need you then why does your name resound in my head?
If you’re not for me then why does this distance maim my life?
If you’re not for me then why do I dream of you as my wife?

I don’t know why you’re so far away 
But I know that this much is true
We’ll make it through 
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I pray in you’re the one I build my home with
I hope I love you all my life

I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?

‘Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
‘Cause I love you, whether it’s wrong or right
And though I can’t be with you tonight
You know my heart is by your side

I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I could stay in your arms

Jumat, 17 Februari 2012

dia bukan hanya dia


Flo masih menatap layar laptopnya dengan diam. ‘Ternyata..’ Berulang kali ia memerintahkan airmatanya untuk tidak jatuh hanya untuk seorang Arka. Salju sudah mulai turun di luar jendelanya, menandakan musim dingin telah tiba. Sama seperti dia, musim dingin itu seakan mendukung hatinya untuk ikut lirih di dalamnya. Flo tidak pernah tau kenapa mengapa ia begitu memerhatikan gerak-gerik Arka. Ia tidak peduli menyampingkan segala tugas kuliahnya jika saat itu Arka sedang kalut dan ingin bercerita panjang lebar dengannya.
Pria itu, Arka. Pria teman satu sekolahnya dulu, saat ia masih di Indonesia dan mengenyam pendidikan SMA bersama. Tentu bukan Arka teman cowo satu-satunya yang ia punya, hanya saja, bagi Flo, Arka terlalu spesial.
From : Arka
Km ngga bls smsku td, knp ? km baik2 sj ?
Flo sudah tidak peduli dengan sms itu. Biasanya ia akan langsung membalasnya dengan muka penuh ceria, tapi tidak, ia menghapusnya dari handphone iphone-nya, lantas setelah itu mematikan segala telpon yang berasal dari Arka.
***
Flo sungguh tidak memiliki nafsu makan terhadap lasagna yang terpapar lezat di hadapannya. Padahal itu adalah makanan kesukaannya semenjak ia SMA. Hanya saja, lasagna itu sudah tidak sehangat suasana hatinya saat ini.
“ Berantem lagi ?”
Flo hanya diam, tidak menanggapi sama sekali apa yang baru saja Anne katakan padanya.
“ Flo !”
“ He ? Hah ? Kau bertanya apa tadi ?”
“ Ternyata kau melamun, sudah kuduga. Kenapa ? Lasagna kesukaanmu kan ? Kau tidak nafsu. Sakit ? Atau ada hubungannya dengan ‘teman dekat yang lebih dari teman’-mu itu ?”
“ Ah ? Kau maksud Arka ? Dia punya nama Anne.”
“ Yeah..whatever his name lah. Then ?”
“Ah..tidak apa-apa. Aku hanya tidak nafsu saja. Mungkin karna aku kedinginan tadi malam. Tertidur tapa selimut, lagi.”
“ Flo, ini sedang musim dingin. Kau mau membunuh dirimu pelan-pelan ?” Anne sudah menatap sinis pada Flo. Sedang Flo, ia tidak bergairah untuk berdebat dengan Anne, ia lebih memilih untuk diam.
“ Flo..aku ini orang bukan patung.”
“Ah..maaf, iya. Kau bilang apa tadi ?”
Anne sudah mulai kesal dengan tingkah Flo, “ Lupakan saja lah..Jadi ini karna Arka ?”
Flo hanya diam. Ia sibuk mencari celah di balik salju untuk menyembunyikan bendungan air mata yang sudah memaksa untuk keluar dari kelopak matanya.
“ Sudah kuduga. He’s not the only boy in this world, girl. You have to move on, Flo. Rasa ngenesmu padanya itu sudah seperti periode menstruasi, kau sadar nggak sih ? Bisa setiap bulan kau menyiksa dirimu sendiri. Tidak makan dengan alasan tidak nafsu. Tidur terlalu larut untuk sebuah alasan mengerjakan tugas dan mata bengkak di pagi harinya yang kau samarkan dengan kacamata mines-mu itu. Flo, sadarlah, ia bahkan tidak pantas untuk mendapatkan kamu.”
Flo masih diam, ia benar-benar kalut, “This will be the end, Anne. I promise.”
“ Aku tidak akan percaya, Flo. Kau mengatakan itu saat ketiga kalinya kamu bermasalah dengan orang itu. Aku bahkan enggan untuk menyebut namanya, Flo.”
“Hm..mungkin ini memang yang terakhir, Anne. Jika akan ada yang terjadi selanjutnya, mungkin aku sudah akan membunuh diriku dengan menimbun seluruh badanku pada tumpukan salju di depan flat-ku.”
“ Kau bodoh jika rela mati untuk orang seperti dia.” Kini Anne sudha benar-benar kesal pada sikap teman baiknya ini.
***
“No hot chocolate, Flo ?” Adam menatap heran pada Flo. Ini sudah seminggu berlalu sejak perdebatan kecilnya dengan Anne. Hanya saja, ia masih belum mau menalar segala peristiwa, bahkan didepan Adam. Seorang mahasiswa, penulis yang cukup terkenal,  yang telah ia kenal baik sejak masuk kuliah.
“Hm..no, I guess.”
“ What happen to you ?”
“ Nothing.”
Adam tau sekali apa maksud ‘nothing’ yang diucapkan oleh gadis didepannya.
“ Apakah aku melakukan kesalahan, Flo ?”
“ Tidak Adam. Kamu terlalu baik untuk melakukan kesalahan pada diriku.”
“ Lantas ?”
“Aku tidak ingin membahasnya, Adam. Minggu lalu saat aku membahasnya dengan Anne, aku bahkan hampir berantem dengannya.”
“I worry with you, girl.”
“I’m fine.”
“ Tidak seperti yang terlihat.”
Flo hanya diam saja. Adam bukan sekadar temannya. Cincin pemberian Adam, simbolik dari penantiannya pada jawaban Flo, masih tersimpan rapih di laci meja belajar kamar flat Flo.
“ Aku memang tidak bisa memaksamu, Flo.”
“ Maafkan aku Adam. Kamu terlalu baik Adam.”
Adam hanya tersenyum, saat ini posisinya serba salah. Sudah berkali-kali ia melihat Flo seperti ini, namun ia tidak bisa apa-apa selain menanyakan pada Flo ada apa. Beruntung jika Flo akan bercerita padanya seperti sebelumnya, namun jika tidak, maka ia tidak bisa apa-apa selain bersikap setenang mungkin walaupun saat itu hatinya mengumpat lelaki yang ia ketahui merebut sebagian besar hati Flo, bahkan tak tersisa sedikit saja untuknya.
“ Aku akan ke Indonesia hari selasa.”
“ Ada apa ? Apakah ada urusan di sana ?”
“Hm..tidak. Hanya saja ingin mengambil libur musim dingin lebih awal.”
“ Bagaimana dengan tugasmu tempo hari yang kau ceritakan, bukankah harus dikumpul besok ?”
“ Aku tetap akan mengumpulkannya. Aku akan berangkat di siang hari. Bagaimana dengan novelmu yang baru ? Sudah selesai ?”
“Hm..sedikit lagi. Aku sudah ditagih oleh editor sejak kemarin. Bolehkah aku ikut ke Indonesia ?”
“ Ha? Aku mau saja mengajakmu, tapi, bukankah keluargamu telah pindah ke sini setahun yang lalu ?”
“Hm..iya. Hanya saja..”
“ Don’t worry. Aku kesana bukan untuk menemuinya. Aku hanya kangen dengan Indonesia dan rumah.”
“ Baiklah, hati-hati. Aku akan mengantarmu besok ke bandara dan kau harus mau.”
Flo tersenyum tipis, sedang Adam kalut. Ia takut Flo akan terluka jika ia sekali lagi menemui orang itu di sana. Ia tau, kondisi Flo saat ini telah menggambarkan secara jelas bahwa ia sedang bermasalah dengan orang itu, yang telah menyita hati Flo, Arka.
***
“ Bagaimana disana ?” Hera menatap Flo yang sedari tadi memainkan sendok es krim-nya.
“ Di sana ? Dingin, sedang musim dingin.”
“ Hm..Aku ingin sekali melihat salju. Kapan ya aku bisa ke sana, Flo ?”
“Bagaimana kalau kau sudah libur semester kau pergi ke sana ?”
“Ide yang bagus juga. Tapi itu masih berbulan-bulan lagi, aku akan tertinggal musim dinginnya Flo.”
“Hm..iya juga ya..Ada waktunya nanti.” Flo tersenyum seikhlas yang ia bisa. Sungguh, menemui Hera saat ini bukanlah waktu yang tepat, ia belum bisa menetralkan perasaannya. Hanya saja, ia tidak punya cukup alasan untuk menolak menemui Hera.
“ Flo, ia menanyakan hal yang serius padaku ?”
“ Apa itu ?” Flo hanya menjawab sekadarnya agar ia terlihat biasa saja, padahal ia sudah tau yang sesungguhnya dan hatinya sudah teriak tidak ingin mendengarnya lagi.
“ Di blog-nya ia menulis suatu artikel baru dengan judul, ‘Will You Marry Me?” Kau tau itu tidak Flo ?”
“ He ? Tidak. Aku sibuk menyelesaikan tugasku beberapa minggu terakhir. Memang kenapa ?” Flo bohong, ia tau itu. Ia sangat tau untuk siapa artikel itu ditujukan dan bukan untuknya.
“ Hm…Kau buka saja. Tidak usah sajalah. Kau tau artikel ditujukan untuk siapa ?”
“ Tidak tau, siapa ?” Flo sudah menatap ke es krim coklatnya yang sudah mulai meleleh.
“ Aku,Flo.” Jawaban singkat itu membuat Flo ingin pergi meninggalkan Hera, namun itu tidak mungkin ia lakukan. Ia harus terlihat biasa saja. Seperti selama ini.
“ Lalu ?”
“ Tidak tau, Flo. Kita sudah lama berteman dengannya. Hanya saja aku tidak tau bahwa pada akhirnya ia akan memintaku untuk menuju ke tahap yang serius.”
“You already 25. Menurutku itu hal yang wajar. Lagipula ia sudah bekerja kan, dan kau tinggal menyelesaikan S2-mu satu tahun lagi.”
“Iya. Aku tau itu. Hanya saja, aku merasa tidak enak padamu Flo.”
“ Santai saja Hera. Kita bertiga berteman sudah lama dan kalaupun pada akhirnya ia memintamu untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, seharusnya aku ikut bahagia.” Flo memaksakan otot mukanya untuk menyunggingkan senyum.
“ Terima kasih Flo. Aku janji akan mengirimkan undangannya untukmu.” Hera tersenyum manis. Ia terlalu manis dengan wajahnya yang mungil itu. Flo hanya bisa membalas sambil lalu memandang ke luar jendela.
“ Hm..Bagaimana dengan orang yang kau ceritakan itu, Flo ?”
“ Siapa ? Maksudmu Adam ?”
“Yep.”
“Entahlah, aku belum tau apa tindakan yang akan kuambil.”
“ Ia baik Flo, dan menyukaimu. Ia bahkan telah memiliki penghasilan dari beberapa novel ciptaannya.”
“Iya, aku tau itu. Hanya saja..entahlah.” Flo menarik dirinya untuk tidak mengingat betapa baiknya Adam padanya. Cincin itu bahkan ia bawa kemanapun ia pergi, just in case ia berubah pikiran. Hanya saja, ia berpikir kalau ia terlalu kejam untuk menerima Adam hanya untuk menggantikan posisi Arka, walaupun Adam bilang itu sama sekali bukan masalah.
***
Perpisahan itu menyakitkan. Ia tidak dendam pada Hera. Hanya saja, ia terlalu kalah. Ia terlalu kalah karna menganggap bahwa ia telah satu step lebih dari Hera padahal tidak. Dan pria itu, Arka, masih terus mengirimkan sms untuknya dari mulai menanyakan kabar hingga meminta Flo untuk mengangkat telponnya. Terakhir kali bahkan ia memaksa untuk datang ke rumah Flo saat ia tau dari Hera bahwa Flo sedang di Indonesia, namun Flo dengan segala alasan selalu menolaknya. Hati Flo belum siap untuk menghadapi wajah itu, wajah lelaki yang diam-diam ia sukai sejak SMA. Lelaki yang mengisi penuh hatinya, bahkan hingga sekarang. Lelaki yang mampu membuat ia tidur larut hanya untuk mendengarkan cerita Arka lewat chatting setiap malam. Itu semua terlalu sakit. Bahkan baginya, ini akan menjadi liburannya yang terakhir di Indonesia, karna demi apapun, ia akan malas sekali untuk kembali lagi ke sini dan melihat kenyataan bahwa teman baiknya dan lelaki yang masih ia cintai, mereka berdua telah memiliki malaikat kecil di tengah-tengah kebahagiaan mereka. Flo malas untuk berakting seolah ia senang dan tidak apa-apa padahal hatinya telah lebur. Ia memilih untuk kembali ke musim dinginnya. Ia memilih untuk menutup rapat hatinya. Meskipun ia tau itu sulit.
***
Adam telah menunggu di depan pintu kedatangan dengan senyum lembut. Ia tidak akan pernah merasa direpotkan untuk Flo, apapun itu. Wanita itu berjalan mencari sosoknya di tengah kerumunan orang. Flo dengan tas jinjing dan travelbagnya.
“ Welcome back, girl.”
“Yeah. Still cold, huh ?”
“Yeah.” Adam lalu membawakan travel bag Flo dan segera menuju ke parkiran.
Pemanas mobil telah dihidupkan, hanya saja, Flo terlalu lupa bagaimana menghadapi musim dingin, baju yang ia gunakan masih terlalu tipis untuk ganasnya musim dingin.
“ Sudah cukup hangat ?”
“Iya, terima kasih.”
“ Kenapa Flo ?”
“Hm..dia akan menikah.”
Adam kaget, dadanya berdebar, berharap nama yang akan diucapkan Flo itu bukanlah nama gadis yang sedang duduk di kursi sebelahnya.
“ Dengan ?”
“ Hera.”
Adam menghela napas cukup panjang, ia lega. Hanya saja, ia mengerti bagaimana perasaan Hera saat ini. Tanpa berkata apa-apa ia memacu pulang mobilnya.
***
Hera : Hey, undangannya telah kukirim ke e-mailmu.
Flo membacanya dengan muka datar. Ia sudah tidak apa-apa. Ini sudah sebulan sejak ia tau mereka akan menikah. Ia tidak berniat untuk membuka undangan itu, bukan karna ia takut membuka luka di hatinya kembali, hanya saja baginya, untuk apa ? Toh ia tidak akan datang.
Sore ini ia ada janji dengan Adam. Buku barunya telah keluar dan mereka berencana untuk menjadi pembeli yang kesekian, maka telah diputuskan mereka akan ke toko buku.
Adam sedang asik dideretan buku-buku sastra, sedang Flo sedang membaca synopsis buku karangan Adam dan memutuskan untuk membelinya satu, lantas mendatangi Adam.
“ Kau tau tidak ?”
“Apa ?” Adam masih fokus pada deretan buku didepannya.
“Cincin yang kau berikan itu tidak cukup di jariku, kekecilan.” Flo ikut asik pada deretan buku yang Adam perhatikan. Namun Adam masih serius dan kini ia tengah serius membaca synopsis suatu buku.
“Hm…mungkin sudah terlalu lama. Nanti akan kuganti dengan model yang sama.”
“Tidak perlu.” Adam kini melihat Flo, tertegun.
“Kau..”
Flo hanya tersenyum, “ Lebih indah jika digunakan sebagai bandul kalung. Bagaimana menurutmu ? Apakah ini menjawab ?”
Adam lebih tertegun lagi. Terjawab. Dan kali ini Flo yakin sekali bahwa Adam bukanlah pengganti Arka. Adam jauh lebih baik dari Arka.



*inspired by : ameonyq.wordpress.com -- badai

Selasa, 14 Februari 2012

dan aku pun tenggelam

dalam sendu gemericik sisa-sisa hujan aku berkecipuk dalam duniaku sendiri
semua memori itu berputar balik secepat kilat menyentuh ujung bumi
hanya saja, kini terasa lebih sakit dari sebelumnya
andai saja aku mampu menghapusnya
semudah menghapus semua sms-mu di dalam inbox-ku
namun nyatanya itu adalah hal yang lebih sulit
karna aku telah tenggelam
tenggelam di dalam duniamu
dan tak ada satupun yang mampu menyelamatkanku kembali menghirup udara
bahkan kamu
kamu yang menyebabkan aku tenggelam
kau bahkan tidak peduli di saat tanganku telah terulur memohon bantuanmu
karna kau menemukan oase lain
maka aku akan mati tenggelam di kelamnya dunia lamamu
kenapa ?
kenapa kamu memilih oase lain ?
kenapa tidak menyelamatkanku saja ?
lantas, apa gunanya selama ini aku berusaha bertahan dalam derasnya ombakmu ?
boy, you're  such a person
who hurt me
a lot


Sabtu, 11 Februari 2012

my truly love letter


aku sebenarnya bukan tipikal orang yang pandai menulis sebuah kisah cinta
namun aku tau satu yang mungkin menarik dirimu untuk membacanya,
well, kumulai dari mana ya ?
oya,
kau percaya love at the first sight ?
pasti tidak.
aku juga awalnya begitu,
namun itu berubah
tepat disaat kamu hadir memperkenalkan diri pada kehidupanku
tidak. tidak pada saat kau datang dan berkata, " hai." padaku
namun saat kau benar-benar hidup pada daily activity-ku.
benar kata pepatah lama, jangan terlalu benci karna nanti bisa terlalu suka
dan aku kena kutuk karna menyumpah tidak percaya pada kalimat itu
karna pada kenyataannya, aku menyukaimu sekarang
well, kau tau itu tidak ?
tentang rasa yang jauh terkubur di alam sana.
di bawah hatiku. yang diam-diam kusimpan
dan orang yang tidak beruntung itu adalah kamu
aku senang sekali mendapati kenyataan kemudian bahwa aku dekat denganmu
namun aku juga sedih,
karna aku dimanjakan oleh harapan-harpan yang mungkin tidak sengaja kau teteskan
honestly, aku mungkin terlalu percaya diri,
karna mungkin, kau bahkan tidak pernah kok berniat meneteskannya
aku mulai terseret trend jaman sekarang
bukan. bukan mode pakaian wanita korea yang telah menjamur
namun aku terkena sindrom galau
iya. aku galau di saat kamu tidak pernah lagi menampakkan diri
aku galau saat kau tiba-tiba berubah intonasi padaku
dan aku tidak bisa menyikapinya
sungguh konyol.
aku bisa menangis hanya karna itu, kau tau itu ? tentu tidak
namun aku tetap berusaha memperjuangkannya
bukan memperjuangkan kemerdekaan negeri kita
namun aku memperjuangkan hatiku untuk tidak jujur padamu
karna sedikit banyak aku mulai sadar bahwa kau tidak pernah punya rasa yang sama denganku
harusnya aku tau itu dari awal. sungguh bodoh
mana ada sih orang yang mau memetik bunga yang jelek.
kau tau ?
aku sering jealous.
sikap seperti saat kau masih kecil,
kakakmu mendapat barang bagus sedangkan kau tidak
ya, kurang lebih sikap seperti itu
hanya saja, aku tidak bisa memaksa untuk mendapatkan barang yang sama
karna aku tau, kita hanya teman
jujur aku menangis saat aku tau kau dekat dengan seseorang,
namun apa daya, jari tak sampai
aku tidak akan bisa mengekspresikan sikap kekanakan itu padamu
mungkin hingga saat ini
maafkan aku yang diam-diam memendam rasa untukmu
aku tidak akan minta kau untuk membalasnya
seperti sebuah surat cinta,
aku akan mengirimnya padamu,
namun aku tidak akan mencantumkan alamatku pada amplopnya,
karna aku tak mau mendapat balasan surat,
bukan karna aku tidak mengharapkannya
hanya saja, aku tidak mau mendapati bahwa harapanku itu ternyata kosong
sekosong gelas yang ada di sampingku
this is my truly love letter,
dan orang yang tidak beruntung yang mendapatkannya itu adalah kamu
sungguh andai aku bisa mengatakannya langsung,
bahwa aku
menyukaimu.