Kamis, 15 Maret 2012

untuk kamu

untuk kamu
yang menorehkan tinta pada hatiku
untuk kamu yang pundaknya selalu ingin kutegarkan
untuk kamu yang memerintah separuh otakku untuk tidak melepas pandangan dari memperhatikanmu
untuk kamu yang tidak pernah tau ada kupu-kupu kecil yang selalu memperhatikanmu dari balik jendela
untuk kamu yang kuharapkan akan memberitahuku apapun yang terjadi padamu disetiap tarikan nafasmu
dan untuk kamu yang kuinginkan ada dihadapanku di warung sempit pinggir jalan setiap malam
kata-kata ini muncul mengalir dari petikkan jariku
yang mungkin telah berkali-kali ingin menyampaikannya padamu
hanya saja keberanianku tidak lebih dari sebuah sel di tubuh
dan melihat keadaanku
membuatku mengurungkan niat untuk menunjukkannya padamu
meskipun aku ingin
meskipun kata-kata itu telah terngiang di ujung lidah
hanya saja,
menjadi kaku karna tak bisa untuk diucapkan
untuk kamu
yang hatinya seputih salju
yang parasnya sesejuk hujan di pagi hari
untuk kamu yang belum bisa kurengkuh
bahkan untuk sejengkal
namun angin akan tetap kukejar
dan awan akan tetap kutangkap
maukah kau suatu saat nanti mengangguk ?
untuk sekali saja menjawab pertanyaanku
yang selama ini telah kusimpan dengan baik
maukah ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar